Inner Mongolia merupakan sebuah daerah di bagian utara China yang sebagian besar berupa padang rumput dan gurun. Jumat lalu, gw berkesempatan pergi kesana dengan 11 anggota perkumpulan mahasiswa asing, serta belasan mahasiswa lokal lain dengan tujuan menanam pohon. whew.. sebenarnya apa sih inti dari segala ini untuk menanam pohon di Inner Mongolia ? Jujur aja bagi kaum pelajar seperti gw, mendengar kata menanam pohon rasanya aja udah males. Lebih baik nyantai dirumah, nonton film, atau ngafe di mall. Alasan gw ikut kegiatan ini, awalnya gw pikir ini travelling, alias jalan-jalan gratis ke Inner Mongolia, nyatanya, menanam pohon selama 3 hari 2 malam ( malam gw tetep tidur yah! hehe).
Jadilah pada hari H gw pergi dengan wajah murung, seperti anak yang kehilangan duit 2000 buat beli otak-otak di pinggir jalan, sambil menenteng koper yang lumayan berat. Dari trip terakhir ke Qing Dao yang berakhir tragis bulan lalu, gw ud mengambil hikmah, kalo travel kali ini dan seterusnya, gw harus siap sedia makanan dan membawa pakaian yang layak pakai ( maksudnya untuk musim dingin yah pake baju tebal, bukan tank top atau bikini).
Bisa dibilang ini pertama kalinya gw trip inap-menginap bareng sama anak-anak dan guru lokal dan gw menemukan hal luar biasa di dalam bus. Dari pengalaman yang gw dapat selama lebih dari 20 tahun ikut trip, gak ada rasanya naik bus seperti mau berangkat perang, nyatanya, kemarin, di bus terjadi demikian. Pemimpin kegiatan penghijauan telah membuat kumpulan lirik lagu untuk dinyanyikan, beberapa diantaranya adalah lagu perang yang dulunya dinyanyikan oleh para prajurit demi mengobarkan semangat juang perang, sala satunya, melawan Amerika. Ironisnya, di dalam bus, ada ketua dari perkumpulan mahasiswa yang berkebangsaan Amerika. Untungnya, tingkat mandarin si ketua belum sampai tingkatan untuk mengerti maksud lagu dari kata-kata itu.Well, secara jelas, gw dan teman-teman melihat ada tulisan mengalahkan Amerika dalam lagu itu. ckck... dan kita cuma bs cekikikan sendiri baca tulisan itu.
Dari perjalanan selama 5 jam, sebagian besar waktu adalah menyanyi lagu-lagu perang dan perkenalan diri. Walaupun begitu, gw benar-benar ga habis pikir, di era sudah merdeka ini, mereka masih menyisipkan semangat juang ke dalam kegiatan-kegiatan seperti ini dan yang pastinya, ada banyak mahasiswa asing yang juga terpaksa ikut menyanyi. Istilahnya seperti seorang Korea menanyikan lagu Bangun Pemuda-Pemudi di dalam bus untuk perjalanan wisata, bisa digambarkan demikian.
NEXT...Kegiatan menanam berlangsung di hari kedua, pekerjaan gw memasukkan tanah dan tunas all day long. Baru sehari saja, pinggang rasanya pegal-pegal, ga kebayang deh jerih payah petani yang setiap hari menanam padi. Terima kasih, Bapak Ibu petani dan tukang kebun! Saya bisa merasakan penderitaan anda!
Sebenarnya, dibalik semua rasa lelah, gw merasa bersyukur banget bisa ikut acara seperti ini. Mengapa? karena gw ikut menjadi bagian dari project penghijauan Inner Mongolia, China, and even bumi! Selama satu setengah hari memang melelahkan, tetapi, benar, tanpa terasa gw dan temen-temen sukarewalan telah menanam ratusan pohon selama itu. Pohon Cemara yang nantinya akan menjadi masa depan dari Inner Mongolia! Lebih bahagianya lagi, dengan adanya penghijauan ini, kita bisa mencegah peluasan wilayah gurun di padang rerumputan. Di hari ketiga, setelah gw membantu tim untuk memindahkan cemara kecil ke pot besar, gw benar-benar merasa happy dan tersentuh banget, karena akhirnya mendapat kesempatan untuk menanam cemara kecil milik gw sendiri! Last but not least, pengalaman ini ga bakal pernah gw lupain. Bagaimana semangat sukarelawan lokal bekerja dan menyanyi? Bagaimana kita bertahan di kala hanya ada wc alam? Bagaimana kita memandang lingkungan sebagai bagian dari hidup kita yang tidak mungkin terpisahkan? Apa yang kita bisa lakukan untuk melestarikan bumi kita? Kalau diri sendiri yang memulai, lalu siapa lagi?
LET'S GO GREEN AND SAVE THE EARTH!!!!
No comments:
Post a Comment