Wednesday, October 24, 2012

UIBE Style






Video was taken by UIBE students in the Cafe, most of all is International students from more than three country, such as Indonesian, Korean, Kazakh, French, Chinese. Enjoy the video!
Can't really dance, just wanna have fun!

Unforgettable Birthday Moments

"Candle Wish"
Teman-teman tercinta sudah menunggu di dalam rumah dengan lilin menyala dan suasana bertema
White and Purple. Moment ulang tahun kali ini back to sweet seventeen dahulu, penuh lilin, penuh haru dan penuh dengan ungkapan harapan baru.

Unforgettable birthday moments! Bukan hanya bertambahnya umur di hari itu, tetapi juga menambah arti persahabatan dan pentingnya kehadiran mereka dalam hidup gw. Tanpa mereka, well, i'm nothing.
Maybe, this is my last birthday in Beijing, gw sudah mulai menyiapkan hati bahwa gw bakal kangen masa-masa indah seperti ini. The one and only, ga bakal lagi 
kembali terulang masa-masa menggila semasa sekolah keluar negeri.


Bongkar kado!(^^,)




"Pose-pose Gaul"
Happy banget karena tiba-tiba rumah gw yang tadinya sepi  hanya berdua tiba-tiba jadi ramai. haha. dan penuh dengan pose-pose gaul anak labil, unyu-unyu-an, monyong-monyong-an

"International Student Union"
Meskipun kita sedang berada di sela-sela rapat acara, teman-teman organisasi mahasiswa asing juga ikut merayakan ultah gw. Senangnya..

Friends are forever. Semoga saja kebersamaan ini tidak berhenti hanya saat kita saling merayakan ulang tahun atau terhenti setelah kita lulus dan meninggalkan Beijing. Gw akan terus berdoa seiring munculnya babak baru dalam kehidupan pertemanan kita, akan ada mereka yang berpindah negara, menikah, punya anak,  dan bahkan  ketika rambut kita memutih nanti, kita masih bisa saling mengingat satu sama lain.
 Salah! bukan mengingat, tetapi masih memiliki hubungan persahabatan yang erat. hehe^^  
Love you, my friends and thank you for being the greatest part of my life!! 


 " Kamu sangat berarti, istimewa di hati, slamanya rasa ini, jika tua nanti kita t'lah hidup masing-masing, ingatlah hari ini...." Project Pop

Tuesday, June 5, 2012

Inner Mongolia - Perjalanan Mimpi di Padang Rumput




Inner Mongolia merupakan sebuah daerah di bagian utara China yang sebagian besar berupa padang rumput dan gurun. Jumat lalu, gw berkesempatan pergi kesana dengan 11 anggota perkumpulan mahasiswa asing, serta belasan mahasiswa lokal lain dengan tujuan menanam pohon. whew.. sebenarnya apa sih inti dari  segala ini untuk menanam pohon di Inner Mongolia ? Jujur aja bagi kaum pelajar seperti gw, mendengar kata menanam pohon rasanya aja udah males. Lebih baik nyantai dirumah, nonton film, atau ngafe di mall.  Alasan gw ikut kegiatan ini, awalnya gw pikir ini travelling, alias jalan-jalan gratis ke Inner Mongolia, nyatanya, menanam pohon selama 3 hari 2 malam ( malam gw tetep tidur yah! hehe). 
Jadilah pada hari H gw pergi dengan wajah murung, seperti anak yang kehilangan duit 2000 buat beli otak-otak di pinggir jalan, sambil menenteng koper yang lumayan berat. Dari trip terakhir ke Qing Dao yang berakhir tragis bulan lalu, gw ud mengambil hikmah, kalo travel  kali ini dan seterusnya, gw harus siap sedia makanan dan membawa pakaian yang layak pakai ( maksudnya untuk musim dingin yah pake baju tebal, bukan tank top atau bikini). 
Bisa dibilang ini pertama kalinya gw trip inap-menginap bareng sama anak-anak dan guru lokal dan gw menemukan hal luar biasa di dalam bus. Dari pengalaman yang gw dapat selama lebih dari 20 tahun ikut trip, gak ada rasanya naik bus seperti mau berangkat perang,  nyatanya, kemarin, di bus terjadi demikian. Pemimpin kegiatan penghijauan telah membuat kumpulan lirik lagu untuk dinyanyikan, beberapa diantaranya adalah lagu perang yang dulunya dinyanyikan oleh para prajurit demi mengobarkan semangat juang perang, sala satunya, melawan Amerika.  Ironisnya, di dalam bus, ada ketua dari perkumpulan mahasiswa yang berkebangsaan Amerika. Untungnya, tingkat mandarin si ketua belum sampai tingkatan untuk mengerti maksud lagu dari kata-kata itu.Well, secara jelas, gw dan teman-teman melihat ada tulisan mengalahkan  Amerika dalam lagu itu. ckck... dan kita cuma bs cekikikan sendiri baca tulisan itu.
Dari perjalanan selama 5 jam, sebagian besar waktu adalah menyanyi lagu-lagu perang dan perkenalan diri. Walaupun begitu, gw benar-benar ga habis pikir, di era sudah merdeka ini, mereka masih menyisipkan semangat juang ke dalam kegiatan-kegiatan seperti ini dan yang pastinya, ada banyak mahasiswa asing yang juga terpaksa ikut menyanyi. Istilahnya seperti seorang Korea menanyikan lagu Bangun Pemuda-Pemudi di dalam bus untuk perjalanan wisata, bisa digambarkan demikian. 

Perjalanan berlalu, ketika sampai di Inner Mongolia, my first impression is BEAUTIFUL!!! Oh God..... Padang rumput yang terhampar luas dengan langit biru terbentang. It feels that the sky is so close to the ground. Langit seakan dekat dengan daratan. Gw bisa lihat bayangan awan di bukit-bukit dan kincir dengan baling-baling putih yang berbaris di sekitar bukit. Lalu, gw bs melihat kumpulan-kumpulan domba atau kuda di sana! Benar-benar terlukis, seperti di buku cerita. Love it!





NEXT...Kegiatan menanam berlangsung di hari kedua, pekerjaan gw memasukkan tanah dan tunas all day long. Baru sehari saja, pinggang rasanya pegal-pegal, ga kebayang deh jerih payah petani yang setiap hari menanam padi. Terima kasih, Bapak Ibu petani dan tukang kebun! Saya bisa merasakan penderitaan anda!


Sebenarnya, dibalik semua rasa lelah, gw merasa bersyukur banget bisa ikut acara seperti ini. Mengapa? karena gw ikut menjadi bagian dari project penghijauan Inner Mongolia, China, and even bumi!  Selama satu setengah hari memang melelahkan, tetapi, benar, tanpa terasa gw dan temen-temen sukarewalan telah menanam ratusan pohon selama itu. Pohon Cemara yang nantinya akan menjadi masa depan dari Inner Mongolia! Lebih bahagianya lagi, dengan adanya penghijauan ini, kita bisa mencegah peluasan wilayah gurun di padang rerumputan. Di hari ketiga, setelah gw membantu tim untuk memindahkan cemara kecil ke pot besar, gw benar-benar merasa happy dan tersentuh banget, karena akhirnya mendapat kesempatan untuk menanam cemara kecil milik gw sendiri! Last but not least, pengalaman ini ga bakal pernah gw lupain. Bagaimana semangat sukarelawan lokal bekerja dan menyanyi? Bagaimana kita bertahan di kala hanya ada wc alam? Bagaimana kita memandang lingkungan sebagai bagian dari hidup kita yang tidak mungkin terpisahkan? Apa yang kita bisa lakukan untuk melestarikan bumi kita?  Kalau diri sendiri yang memulai, lalu siapa lagi?

LET'S GO GREEN AND SAVE THE EARTH!!!! 


Friday, March 23, 2012

Cabe Rawit Intro






Sebelumnya gw belom pernah bahas mengenai majalah Cabe Rawit di blog gw ini...
yap! Setelah 3 tahun berlalu ternyata gw ga menggila dengan makanan mewah dan hedon berbelanja doang.
Gw menjadi bagian dari Cabe Rawit sejak tahun 2010, sebagai penulis rubrik jajan atau kuliner,
Sebenarnya, gw ga terlalu suka makan sih, cuma gara-gara kebawa mantan yang suka jajan, jadi ikut-ikut deh mengeksplorasi makanan di sekitar Beijing, mulai dari restoran gaya Toilet sampai restoran ala Perancis. hahah... dan semuanya seru....
Pemandangan diatas diambil minggu lalu, tepatnya di Beijing Normal University, dormitory dan kampus si juru potret Cabe Rawit, Michael O.
Pemotretan berlangsung dari siang, ada foto per- divisi, foto bebas, sampai foto diatas tuh, foto gw lagi ngelamar si Surya. Ga keliatan khan! Sebenarnya skenario kita berdua adalah proposal masa kini, gw masukkin cincin bunga ke jari Surya yang saat itu dalam posisi berlutut. hahaha. εΎˆζœ‰εˆ›ζ„。 Bener-bener kocak... Foto menggila lainnya, next time, setelah Cabe Rawit edisi ulang tahun or Spring bulan April ini dipublish, ogut umbar fotonya... ^_^



Artikel kompas MUDA- Januari 2007


Susahnya …
Wawancara eksklusif bareng Jerry Yan adalah peluang yang mungkin kami dapatkan sekali seumur hidup. Dan pastinya, foto bersamanya akan melengkapi pengalaman yang telah kami dapatkan. Tapi, mendapatkan jepretan foto dengannya sangatlah sulit. Kami sudah diperingatkan oleh panitia agar tidak berfoto bersama Jerry. Mendengar hal tersebut kami kecewa, tetapi kami masih berharap dalam hati.
            Doa kami terjawab, kami diperbolehkan foto bareng “Dao Ming Shi” yang cute. Seusai wawancara, kami memberikan sebuah bantal domba buat Jerry, kemudian kami langsung memasang wajah memelas untuk membuat hati Jerry luluh.  Akhirnya, Jerry  pun bersedia untuk berfoto. Kami sangat senang karena kesempatan langka ini tidak terbuang percuma. Apalagi setelah kami mengetahui bahwa Novita Angie yang menjadi MC dalam konferensi pers dan panitia World Vision pun tidak mendapatkan kesempatan untuk berfoto bareng  Jerry.
Salah satu dari kami membawa sebuah poster untuk ditanda tangani Jerry. Namun, sewaktu meminta persetujuan dengan panitia, mereka sudah berkata tidak bisa menambah waktu lagi bagi kami. Tetapi, akhirnya salah satu dari kami nekat menghampiri Jerry  untuk minta tanda tangan. Namun, bolpen perak malah macet saat mau dipakai. Alhasil, Jerry  hanya menorehkan bolpen dengan sisa tinta yang ada. Hopefully, ada pendonor spidol dan tanda tangan didapat. Satu hal yang dikatakan Jerry setelah melihat salah satu dari kami bersusah payah mendapatkan tanda tangan, Cia You a! (berusahalah!) 

My English Essay Competition with British Council (2007)

Learning English, too late or not??
What are the ordinary things that pass in your mind about Britain? Maybe the history of the kingdom, the famous Big Ben clock, modern fashion, football will appear in your mind when you imagine “Britain”.
There are a lot of things to be known about Britain. Starting from politics section, United Kingdom is the one of the countries in the world that submits to monarchy constitutional.  From economic section, Britain doesn’t use Euro, it still uses Pound sterling which is the most expensive currency in the world. In literature Britain has born some big writers such as J.K Rowling, J.R.R. Tolkien, Charles Dickens, and William Shakespeare. There is some uniqueness about this special country.
 Some people with no background in English which is mean that they are common people will say that English is the special part of Britain. English language is the most important thing to be learned by people in the world. Why?  Because English still occupies the position of the most important language for being learned as an international communication. English used for communication in education, business, work life, films, books, tourism and culture exchange.
English can be divided into British English and American English. Actually, American English has grown from British English. At the past, People from Britain became immigrants and stayed in the place that we known as America. Britain English has been adapted by American English, so as we can see now there are some resemblances between these two languages. Some differences will visible when we use to say ground floor in British and first floor for American, candy in America and sweet in British.
Why did English spread to the world and become an international language? This question will be known if we look back to the Britain history about the spreading of Britain empire period.
In its history, Britain became the biggest county that did an expansion.
As a small island, British tried to find a new island for their generation if someday the land of Britain is full of people they still can live without  having population explosion in Britain. They searched some place and grew it. Some countries like Australia, Malaysia, Singapore, New Zealand have been raised well by Britain. As you can see the country that has been raised by British has gotten some progress. The progress has developed the country and joined them into Dominion. It changed the adaptation of the people who stayed in there too, especially the way of communication and social interaction.  English language, slow but sure began to grow in the country which conquered by BritainBritain did not try to drain its territory but tried to develop it. When the time arrived Britain would let its territory develop by their own way to grow.
As a person who lives in the globalization era, we always follow the era and synchronize our life with the environment and technology. English has become the part of the world social life. In our life English becomes more valuable to be learned. If we buy electronics we will find that the manual is written in English, if we watch films we will find that the subtitle must be read in English, if we want to go to work life the company will search someone that can speak English fluently. In this general case of life we must realize that this modern era needs people with English skill. 
It will help you to grow not only in social communication but follow to be success. British are surrounded by people who are growing fast in technology. Following English equal with following Technology. The fact has been seen through the past. British are the pioneer of industrial revolution and have born some famous discoverer such as James Watt, Charles Darwin, Sir Isaac Newton.   
Some impacts of English language influence in world education too. In every country, the bilingual schools starts to appear increasingly. A lot of schools are racing to make a better education, they are trying to teach their students in English. The schools want to make their students follow the international movement. Some schools think that they can make a better future if their students understand about English. This case proves that English is needed in every class in social life. Although they have different purpose to learn English, they want to reach one point. The point is being success in British way.
 Some people like to stay and study in British to learn the British daily life. Some people do not want to leave their country because the prices of living in British take so expensive. So, the alternative is learning English in their country.
There is an Indonesian proverb said that “language reflects the personality of a country”. This proverb makes a hint for Indonesian people.  They see that British is a gorgeous country with some surplus which growing fast in that country. So, they see a probability that Britain will bring again the key of success like last time before. They believe if they follow the progress of the modern country such as England, they will get some advantages and communicate with the world.
English language has brought Britain to be respected. Almost all people in the world can speak and write in English. However hard and slow to learn it, people never give up because we can see how much is the devotee in English year by year. English has been grown almost one hundred years but people with different ages still try to learn it as though it will never end to be learned. Ages will end but study is forever as long as we still alive.
Nothing in this world is late. We can say it late if someone never tries to learn about something. One thing that we must believe that effort will always give something useful for you. So, learning English now it is not too late because knowledge never ends.


Source : www.wikipedia.org

Meriska Yapto
Smak5

Bethel Orphanage- Bukan panti asuhan biasa :)

                Berkunjung ke sebuah panti asuhan bukanlah rencana yang baru pertama kali kudengar dalam hidupku. Aku tidak merasakan sesuatu yang berarti tentang itu, setelah aku mengunjungi sebuah panti asuhan di luar kota Beijing. Kupikir kunjungan ini akan berakhir sama ketika aku mengunjungi panti asuhan tuna rungu yang dulu perna aku singgahi. Akupun memulai perjalanan selama satu setengah jam menggunakan kendaraan yang telah kampus sediakan bersama ke 26 teman yang tidak seberapa kukenal. Wajah mereka terlihat familiar, tetapi aku hanya bisa menjalani obrolan terbatas bersama teman-teman yang kutemui di dalam bus kecil itu.
                Kondisi badanku saat itu sedang kurang  fit ditambah dengan dinginnya  cuaca salju mencair,benar-benar membuatku malas untuk pergi. Tetapi, aku membulatkan tekad karena aku telah mengiyakan kunjungan ini dan percaya aku akan melihat sesuatu yang berbeda.
                Dari perjalanan yang cukup membosankan, akhirnya tibalah  kami di suatu padang yang  gersang dengan beberapa rumah yang sudah ditinggalkan oleh pemiliknya. Sepanjang jalan tidak merata yang kami tempuh membuat kami semakin bertanya-tanya,  kok bisa ada sebuah panti asuhan di daerah seperti ini? Pertanyaan itu terjawab ketika kami menemui sebuah gerbang putih dan sang penjaga mengizinkan kami masuk ke dalam area panti asuhan. Luar biasa, baru pernah kulihat lahan olahan a la negara barat di Beijing. Lebih terkejut, ketika sang pengurus yang berasal dari Belanda mengantarkan kami berkeliling area, kami menemukan banyak hal menarik di dalamnya. Kami menemukan kolam renang, tujuh rumah kayu, sebuah peternakan ayam, lebah madu, peternakan kambing, taman bermain, dan ruang kelas yang sangat unik.
Tempat tinggal anak-anak dibagi menjadi tujuh rumah kayu, pengurus berkata dengan adanya pemisahan, anak-anak akan belajar bagaimana kehidupan berkeluarga.Memasuki gedung pengajaran yang dulunya adalah hotel, bisa ditemukan berbagai ruang interaksi dan mengajar. Ruang pengajaran ada berbagai macam, ada lab. komputer, ruang rehabiliasi, ruang science,dan ruang musik. Di dalam gedung mengajar pertama, aku bisa menemukan kursi warna-warni,mainan yang teletak rapi, dan jadwal pelajaran dengan huruf Braille. 
                Sang pengurus melontarkan pertanyaan,”menurut kalian apa yang aneh dengan kelas ini?” Seseorang  teman berkata,”Tembok ruangan semua berwarna, padahal semua anak yang belajar rata-rata buta dan menderita autism.” Ia menjelaskan,”sekalipun anak-anak buta, tetapi mereka butuh suasana sebagai anak-anak . Ketika setiap orang yang datang memuji keindahan kelas mereka,  pastilah mereka akan merasa senang dan nyaman dengan tempat mereka belajar.
Kekagumanku terhadap ketelitian sang pengurus tak hanya sampai di situ, ketika aku melihat ruang musik yang ada di lantai dua, aku berdecak kagum. Ruangan itu hampir sama seperti studio rekaman, dengan lapisan kedap suara, serta berbagai alat musik, seperti gitar, trompet dan band. Ditambah lagi dengan beberapa buku alat musik Braille, membuatku semakin tak percaya dengan pentingnya semua pengetahuan yang ditanamakan panti ini bagi murid-muridnya.
Setelah mengelilingi area panti asuhan, tibalah saatnya kami berhadapan dengan anak-anak. Kami menemani anak-anak jalan sore, beberapa dari mereka sangat suka berbicara, bahkan sampai kamipun tak megerti apa yang mereka bicarakan. Selain itu, ada pula anak-anak yang lebih tertutup dengan ada nya kedatangan kami.
Setelah jalan sore, kami menemani anak-anak untuk snack bersama di ruang makan. Aku membantu dua orang anak, yang mata nya terlihat biru tidak normal dan seorang anak yang terus menerus makan. Tidak ada yang bisa kuberikan selain mengelus punggung mereka dan mencoba berkomunikasi dengan mereka. Salah satu anak aku ajak untuk menyudahi snack dan berjalan ke aula. Aku menuntun dia dan aku berkata,” mari kita berjalan ke sana”, ia pun berkata bahwa ia ingin digendong. Anak yang kira-kira masih berusia 2 tahun tidak ingin berjalan sendiri dan tidak mau lepas dari gendonganku.
Aku merasa bersalah karena setelah itu, kami diingatkan untuk tidak menggendong, memeluk, ataupun berjanji bahwa kami akan kembali lagi dan bermain bersama mereka. Sampai saat itu, aku hampir menangis karena seumur hidup baru pernah aku dilarang memeluk seseorang.  Pengurus panti mengatakan bahwa mereka harus biasa untuk membedakan mana yang disebut orang asing, keluarga dan teman.  Tetapi, siapa yang dapat menolak permintaan anak kecil yang memang benar-benar membutuhkan cinta kasih?
Di aula, aku dan seorang teman dari Vietnam, berinteraksi dengan seorang bocah laki-laki, kira-kira 5 tahun usianya. Pada saat kami bercengkrama, kami dihadapkan pada suatu hal yang cukup membuat hati kami terenyuh. Dia berkata ingin pergi ke Amerika, ingin diadopsi dan menginginkan kami datang minggu depan untuk bermain bersamanya. Kami pun tak bisa berkata banyak, selain mengalihkan perhatiannya, dengan mengajak si bocah menari mengikuti alunan jingle bell dari piano yang dimainkan seorang anak yang juga buta. Kami sadar dari awal pertama bertemu anak-anak itu, beberapa, mengutarakan impian mereka untuk pergi ke Amerika. Ini dikarenakan salah seorang anak akan diadopsi dan dibawa ke Amerika oleh orang tua barunya.
Ironisnya, melihat mereka begitu menginginkan sebuah pelukan, meski didapat dari orang asing yang tidak mereka kenal. Mendengar beberapa kisah dari mereka yang pernah dibuang atau bahkan dikurung di kandang anjing selama 15 tahun, tetapi mampu bertahan hidup. Menyaksikan para pengunjung yang datang-pergi dengan meninggalkan janji manis yang akan mereka ingat  hari lepas hari.  Menyedihkan.
Namun, terlepas dari kehidupan masa lalu mereka yang kelam, mereka bisa menemukan kesempatan menciptakan kehidupan baru.Dengan belajar di panti asuhan itu, nantinya mereka dapat bekerja seperti orang normal. Patut kita syukuri, kita dilahirkan dalam keadaan sempurna.  Orang tua yang begitu menyayangi kita. Teman yang selalu ada dalam suka dan duka. So, whenever you feel unloved, go back to your family, and give thanks! Sebab keluarga adalah anugerah terindah dalam hidup.


Beijing, 3 Desember 2011